Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah salah satu ulama fiqh yang bernama asli Sayyid Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qadir ibn Abi Shalih Musa Zangi Dausat al-Jailani. Beliau dilahirkan di Desa Naif pada tanggal 1 Ramadlan 470 H bertepatan dengan tanggal 18 Maret 1077 M.

Ayahnya bernama al-Imam Sayyid Abi Shalih Musa Zangi Dausat seorang ulama fiqh ternama, Mazhab Hambali, dan garis silsilahnya berujung pada Hasan bin Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah SAW.

Ibunya bernama Ummul Khair Fathimah, putri Sayyid Abdullah Sauma'i, seorang sufi ternama waktu itu. Dari jalur ini, silsilahnya akan sampai pada Husain bin Ali bin Abi Thalib. Jika silsilah ini diteruskan, akan sampai kepada Nabi Ibrahim melalui kakek Nabi SAW, Abdul Muthalib. Ia termasuk keturunan Rasulullah dari jalur Siti Fatimah binti Muhammad SAW.

Ketika usia 18 tahun beliau sudah belajar di Baghdad. Di Baghdad beliau belajar beberapa ilmu kepada ulama-ulama di sana sehingga berhasil menguasai ilmu-ilmu ushul dan perbedaan pendapat para ulama. Dengan kemampuanya itu, Abu Sa'ad Al Mukharrimi yang membangun sekolah kecil di daerah Babul Ajaz menyerahkan pengelolaan sekolah itu ke Syekh Abdul Qodir Al Jailani. Beliau juga menetap di sana dan berhasil membuat banyak orang bersimpati kepadanya lalu menuntut ilmu di sekolah yang beliau kelola. 

Kebanyakan orang menganggap bahwa Syekh Abdul Qodir Al Jailani ini adalah tokoh sufi yang penuh dengan fiksi, karena karya-karyanya tidak mendasar dengan sejarah. Padahal, beliau tokoh sejarah yang cukup besar dalam Islam, terutama dalam sejarah tasawuf. Sehingga, banyak juga ulama yang menganggap beliau seorang Mujtahid pada abad ke-14.

Syekh Abdul Qodir Al Jailani memilikili pemahaman yang bagus dalam permasalahan tauhid, sifat-sifat Allah, dan ilmu-ilmu ma'rifat sesuai dengan sunnah.

Karya karyanya:

1. Tafsir Al Jilani

2. al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq

3. Futuhul Ghaib

4. Al-Fath ar-Rabbani

5. Jala' al-Khawathir

6. Sirr al-Asrar

7. Asror Al Asror

8. Malfuzhat

9. Khamsata "Asyara Maktuban

10. Ar Rasael

11. Ad Diwaan

12. Sholawat wal Aurod

13. Yawaqitul Hikam

14. Jalaa al khotir

15. Amrul muhkam

16. Usul as Sabaa

17. Mukhtasar ulumuddin

Saya ingin membaca salah satu karya beliau yang berjudul Futuhul Gaib. Dalam buku Futuhul Gaib berisi tentang pengalaman dan penyingkapan tabir ilahi yang dialami Syekh Abdul Qodir Al Jailani. Di dalam buku ini terdapat 78 pembahasan metode penyucian diri. Beberapa bab dalam buku tersebut telah saya pelajari ketika di perkuliahan dan saya ingin mempel


ajari lengkapnya lagi.